Iyan Bukan Anak Tengah.(Sebuah Kisah yang Menyentuh Tentang Penerimaan Diri dan Keluarga)
Halo para pembaca setia!π
Beberapa waktu lalu, saya baru saja menyelesaikan sebuah buku yang benar-benar meninggalkan kesan mendalam yaitu "Iyan Bukan Anak Tengah". Buku ini, bagi saya, lebih dari sekadar cerita fiksi remaja,ia adalah jendela menuju pergulatan batin yang mungkin dirasakan banyak orang, terutama mereka yang merasa berbeda atau tidak terlihat dalam keluarga mereka.
Siapa Itu Iyan?π€
Iyan adalah tokoh utama kita. Dari judulnya,kita sudah bisa menduga inti dari kisahnya Iyan bukan hanya anak tengah. Ia adalah remaja yang menjalani hidupnya dengan perasaan terombang-ambing, merasa bahwa ia tidak sepenuhnya cocok, tidak sepenuhnya dimengerti, dan selalu hidup di bawah bayang-bayang kakaknya yang cemerlang dan adiknya yang menggemaskan.
Penulis berhasil meramu karakter Iyan dengan sangat realistis. Kegelisahannya, humornya yang terkadang sinis, serta kerinduannya akan koneksi yang otentik terasa begitu nyata. Melalui mata Iyan, kita diajak menyelami definisi keluarga, persaudaraan, dan yang paling penting, penerimaan diri.
Yang Saya Suka Dari Buku Iniπ
Isu yang Dalam,buku ini membahas isu-isu berat seperti kecemasan, tekanan akademis, dan dinamika keluarga yang rumit. Namun, alur ceritanya mengalir lancar, diselingi momen-momen hangat dan dialog yang cerdas, membuatnya mudah dicerna dan relatable.
Perkembangan karakter Iyan dari awal hingga akhir cerita sangat memuaskan. Kita melihat bagaimana ia belajar untuk mendefinisikan dirinya sendiri, melepaskan label 'anak tengah' yang ia rasa membelenggu, dan menemukan suaranya.
Keluarga Iyan tidak ditampilkan secara hitam-putih. Orang tua mereka digambarkan sebagai figur yang juga memiliki kekurangan, dan interaksi Iyan dengan saudara-saudaranya terasa sangat otentik,penuh pertengkaran kecil, salah paham, namun pada dasarnya dilandasi kasih sayang.
Pesan utama yang saya tangkap dari buku "Iyan Bukan Anak Tengah" adalah bahwa kita tidak perlu menjadi seperti orang lain untuk menjadi berharga. Iyan akhirnya menyadari bahwa ia tidak harus memenuhi ekspektasi keluarga atau perbandingan dengan saudaranya. Ia bisa menjadi Iyan, dengan keunikan dan jalannya sendiri.
Buku ini mengajarkan bahwa terkadang, kita harus berhenti mencari 'tempat' kita di dunia atau di keluarga, dan sebaliknya, kita harus menciptakan tempat itu sendiri dengan menjadi diri kita yang seutuhnya.
Bagi kalian yang sedang mencari cerita yang menghangatkan hati, memberikan perspektif baru tentang arti keluarga, dan yang terpenting, membuat kalian merasa tidak sendirian dalam pergulatan self-discovery, saya sangat merekomendasikan "Iyan Bukan Anak Tengah".
Ini adalah buku yang akan membuat kalian tertawa kecil, mengangguk setuju, dan mungkin bahkan menitikkan air mata di beberapa bagian.
Selamat membaca!
Apakah di antara kalian sudah ada yang membaca buku ini? Bagikan pendapat kalian di kolom komentar ya! πtrimakasih! π«Ά
Komentar
Posting Komentar